Pages

Sunday, January 5, 2014

Prasangka Diskriminasi dan Etnosentisme

1. Penjelasan Prasangka, Diskriminasi, dan Etnosentrime

            Prasangka merupakan suatu hal yang memikirkan susuatu yang bersifat negatif. Namun prasangka juga biasa juga dapat diartikan dalam pengertian positif, namun banyak yang menyimpulkan bahwa prasangka itu bersifat negatif. Tidak sedikit orang yang berprasangka, namun banyak juga orang yang sukar untuk berprasangka. Ini menunjukkan bahwa semua orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

            Ada beberapa faktor faktor yang menyebabkankan orang berprasangka kepada orang lain. Entah berprasangka positif ataupun berprasangka negatif. Yaitu seperti jika orang iitu mempunyai beberapa fakta tentang orang lain, tetapi fakta-fakta tersebut tidak menjelaskan sesuatu yang tak masuk akal, nah sebab dapat menumbuhkan rasa prasangka orang terhadap orang lain.

            Prasangka itu mempunyai kekurangan dan kelebihan, jika orang itu berprasangka negatif maka ia akan mengalami pemikiran yang jenuh terhadap sesuatu yang ada di dekatnya, selalu saja berkira-kira bahwa sesuatu akan terjadi kepadanya. Jikalau orang itu berprasangka negatif, pasti ia akan mengalami pemikiran yang bersih dan pemikiran lebih jernih. Dan kelebihan kita dari berprasangka dapat mengira hal-hal yang akan terjadi oleh kita dan kita sudah mempersiapkan semuanya sebelum itu terjadi.

            Dari sekian banyak orang, ada juga orang yang memilih untuk tidak berprasangka. Dan tidak ingin merepotkan pemikirannya. Mereka lebih baik mengurus urusan pribadi nya dari pada harus memikirkan sesuatu yang belum tentu pasti.

            Sikap berprasangka itu tidak adil, dimana sikap itu diambil dari suatu hal yang belum pasti dan di jadikan patokan untuk langkah-langkah selanjutnya. Jika prasangka terus menjalar-jalar ke dunia ini pasti lah dunia kita yang indah ini takkan aman. Contoh saja : Amerika dan Uni Soviet yang selalu saling menyindir-sindir, entah itu dari film atau hal lainnya. Jika sikap berprasangka itu terus berkembang, mungkin saja dunia ini akan bergejolak secara terus menerus.

            Diskriminasi itu hampir sama dengan prasangka, hanya bedanya prasangka itu terlihat secara sikap dan diskriminasi terlihat secara perbuatan. Namun antara prasangka dan diskriminasi saling berpangku. Jikalau tidak ada prasangka, pasti diskriminasi tidak akan ada. Begitu juga sebaliknya.

            Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik, mutlak, dan dipergunakannya sebagai tolak ukut untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.

            Indonesia adalah negara yang akan ras, suku, bahasa, kebudayaan, dan lain-lainnya. Dimana setiap kebudayaan memiliki caranya sendiri-sendiri dan tak bisa diganggu gugat. Seperti acara-acara adat yang setiap kali mereka lakukan secara turun menurun, serta norma norma dan keaktivitasan mereka sehari-hari. Dan akan hal ini mereka akan bahwa kebudayaan mereka adalah suatu alasan yang logis, real, dan tak dapat diganggu gugat. Mereka merasa bahwa apa yang mereka anut selama ini adalah benar, nah itulah yang biasa disebut dengan hal yang dimaksud dengan ETNOSENTRISME.

            Etnosentrisme bukan hanya terjadi di dalam indonesia saja, etnosentrime bahkan sudah sangat universal, mereka menganggap setiap hal yang mereka lakukan sehari-hari itu adalah kebenaran. Dan selalu menjadikan kebudayaannya sebagai tolak ukur kebudayaan orang lain. Akibat etnosentrime membuat tingkah laku dalam berkomunasi tampak canggung, yang dapat dibilang adalah sebagai penyebab utama dalam berkomunikasi.

            Etnosentrisme dapat dianggap sebagai sikap dasar ideologi Chauvinisme yang pernah dianut oleh orang-orang Jerman pada zaman Nazi Hitler. Mereka merasa dirinya superior, lebih unggul dari bangsa-bangsa lain, dan memandang bangsa-bangsa lain sebagai inferior, lebih rendah, dan lain sebagainya.

 

2. Upaya Untuk Menghilangkan Prasangka dan Diskriminasi

a. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
            Perbaikan kondisi sosial ekonomi dapat memungkinkan menghilangkan prasangka dan diskriminasi. Dengan adanya pemerataan pembangunan dan usaha meningkatkan pendapatan bagi orang-orang yang digaris bawah kemiskinan. Dapat membuat kesenjangan si kaya dan si miskin lebih berkurang.

b. Perluasan Kesempatan Belajar
            Pemerintah ada baiknya memperhatikan yang ini, karena pendidikan itu sangatlah diperlukan di era modern seperti halnya sekarang ini. Kenapa sangat penting ? karena pendidikan itu dapat membuat pola pikir manusia semakin lebih cepat berkembang.
            maka dari itu haruslah pemerintahan  memperluas kesempatan belajar di indonesia ini, jikalau biaya pendidikan sangat mahal. Dan hanya si kaya saja yang dapat mendapatkan pendidikan, maka bukan tidak pasti kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin menjauh, dan hal itu dapat menumbuhkan prasangka dan diskriminasi. Salah satunya usaha pemerintah adalah membuka jalur beasiswa yang beraneka ragam, agar orang yang di garis bawah kemiskinan dan yang memiliki niat untuk menjadi lebih baik bisa menikmati pendidikan.

c. Sikap Terbuka dan Sikap Lapang
            Sikap terbuka merupakan sikap yang baik, banyak sekali keuntungan dari sikap ini. Salah satunya adalah menghilangkan sikap prasangka orang lain terhadap kita. Indonesia merupakan negara yang memiliki kebhinekaan, dimana kebhinekaan masyarakat itu menyembabkan timbulnya pundi-pundi prasangka dan diskriminasi. Maka dari itu, sikap terbuka dan lapang itu sangat diperlukan untuk menjaga keharmonian negara.

0 comments:

Post a Comment