Pages

Sunday, January 5, 2014

Masyarakat Perdesaan dan Masyarakat Perkotaan

A. Pengertian Masyarakat

            Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup yang membentuk suatu sistem dimana didalam sistem tersebut sebagian besarnya terjadi interaksi antara individu – individu dalam kelompok tersebut.

            Mengngat definisi-definisi masyarakat tersebut maka dapat diambil kesimpullan, bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
            1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
            2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
            3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju                           kepada kepentingan dan tujuan bersama.

            Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
1 ) Masyarakat paksaan, misalnya : negara, masyarakat tawaran dan lain-lain.

2 ) Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :
            a. Masyarakat natural, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti
                gerombolan (horde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau        
                keturunan.

            b. Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau      
                kepercayaan, misalnya : koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sebagainya.

            Masyarakat di bagi berdasarkan 2 tipe yaitu masyarakat perkotaan dan masyarakat perdesaan.

 

B. Masyarakat Perkotaan

            Masyarakat perkotaan biasa disebut dengan urban comunity, masyarakat perkotaan lebih ditekankan pada ciri-ciri dan sifat-sifat mereka dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa ciri sifat yang menonjola pada masyarakat perkotaan :

1. Biasanya orang kota itu kehidupan atau pembelajarannya kurang, dikarenakan mereka itu   
    sangat sibuk dengan kehidupan duniawi mereka sendiri – sendiri.
2. Rata-rata orang kota biasa mengurus diri nya sendiri dari pada mengurus urusan orang lain.
3. Pembagian kerja warga kota lebih tegas dan emiliki batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih besar.
5. Jalan pikiran lebih rasional ( ditinjau berdasarkan faktor kepentingan ).
6. Pembagian waktu di kota sangat teliti dan penting.
7. Sifat perubahan sosial di kota lebih cepat, karena di kota lebih terbuka dan pengaruh-
    pengaruhnya lebih besar.

C. Masyarakat Perdesaan

            Beberapa ciri menonjol dari masyarakat perdesaan yaitu :
1. Masyarakat perdesaan lebih ramah dan tamah
2. Sifat untuk menghargai orang lain lebih terlihat
3. Kehidupan yang lebih kekeluargaan
4. Rata mata pencariannya adalah sama.
5. Penghasilannya tidak terlalu besar.

D. Perbedaan Masyarakat Perdesaan dengan Masyarakat Perkotaan

1. Jumlah dan kepadatan penduduk
2. Lingkungan hidup
3. Mata pencaharian
4. Corak kehidupan sosial
5. Stratifikasi sosial
6. Mobilitas sosial
7. Pola interaksi sosial
8. Solidaritas sosial
9. Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional

E. Hubungan Desa dan Kota

            Masyarakat desa dan kota bukanlah suatu komunitas yang terpisah sama sekali, karena di antara mereka memiliki hubungan yang erat, bahkan dapat dikatakan mereka saling berketergantungan satu sama lain. Di karenakan, contoh warga kota tidak akan dapat menanam padi di wilayah perkotaan dikarenakan lahan diperkotaan sangatlah sedikit, dan juga warga kota biasanya tak mengerti cara mengolahnya. Maka dari itu masyarakat kota membeli beras di toko-toko beras dan beras itu berasal dari desa. Dan juga masyarakat desa mereka tidak akan mungkin mendapat keuntungan yang banyak melainkan dari masyarakat kota, karena setiap hasil perkebunan mereka dan hasil pertanian mereka pasti akan dipasarkan di perkotaan dan dari situlah meraka mengais kehidupan mereka.

            Jikalau masyarakat kota dan masyarakat desa tidak memiliki hubungan, pasti akan terjadi kesulitan masyarakat dalam melanjutkan hidupnya sendiri. Dikarenakan manusia itu belum tentu dapat mengerjakan semuanya secara sendiri.

F. Aspek Positif dan Negatif

a. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat
    sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau
    panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
a. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah
    untuk mendapatkan penghasilan
b. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah
    menjadi industri kerajinan.
c. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
d. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat
    pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.e. Kota memberi kesempatan untuk
    menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial
    yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).

 

0 comments:

Post a Comment