Pages

Thursday, October 8, 2015

Ragam Bahasa & Laras Bahasa

Pengertian Ragam Bahasa dan Jenis Jenisnya

Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman (1990, dalam Angriawan, 2011:1), menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik  yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dengan kata lain, ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda yang disebabkan karena berbagai faktor yang terdapat dalam masyarakat, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, latar belakang budaya daerah, dan sebagainya.

Akibat berbagai faktor yang disebutkan di atas, maka Bahasa Indonesia pun mempunyai ragam bahasa. Chaer (2006:3) membagi ragam Bahasa Indonesia menjadi tujuh ragam bahasa.

Pertama, ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam bahasa ini disebut dengan istilah idiolek. Idiolek adalah variasi bahasa yang menjadi ciri khas individu atau seseorang pada saat berbahasa tertentu. 

Kedua, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari wilayah tertentu, yang biasanya disebut dengan istilah dialek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialek Bali berbeda dengan dialek Yogyakarta.

Ketiga, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari golongan sosial tertentu, biasanya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa masyarakat umum ataupun golongan buruh kasar tidak sama dengan ragam bahasa golongan terdidik.

Keempat, ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu, seperti kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini disebut juga dengan istilah fungsiolek, contohnya ragam bahasa sastra dan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa sastra biasanya penuh dengan ungkapan atau kiasan, sedangkan ragam bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dan eksak.

Kelima, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi. Biasa disebut dengan istilah bahasa baku atau bahasa standar. Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Bahasa baku biasanya dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat menyurat dan rapat resmi, serta tidak dipakai untuk segala keperluan tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar itu biasanya dipakai ragam tak baku.      

Keenam, ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak resmi yang biasa disebut dengan istilah ragam nonbaku atau nonstandar. Dalam ragam ini kaidah-kaidah tata bahasa seringkali dilanggar.

Ketujuh, ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan. Bahasa lisan sering dibantu dengan mimik, gerak anggota tubuh, dan intonasi. Sedangkan lawannya, ragam bahasa tulis tidak bisa dibantu dengan hal-hal di atas. Oleh karena itu, dalam ragam bahasa tulis harus diupayakan sedemikian rupa agar pembaca dapat menangkap dengan baik bahasa tulis tersebut.

Selain itu, Moeliono (1988, dalam Abidin, 2010:1) juga membagi ragam bahasa menurut sarananya menjadi ragam lisan dan  ragam tulis. Ragam lisan yaitu ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan yang terikat oleh kondisi, ruang dan waktu sehingga situasi saat pengungkapan dapat membantu pemahaman pendengar. Sedangkan ragam tulis adalah ragam bahasa yang dipergunakan melalui media tulis, yang tidak terikat oleh ruang dan waktu.

            Penggunaan kedua ragam bahasa ini juga umumnya berbeda. Penggunaan ragam bahasa lisan mempunyai keuntungan, yaitu karena ragam bahasa lisan digunakan dengan hadirnya lawan bicara, serta sering dibantu dengan mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi ucapan. Sedangkan dalam bahasa tulis, mimik, gerak gerik anggota tubuh, dan intonasi tidak mungkin diwujudkan. 

 

Situasi pemakaian, sikap, dan hubungan sosial penutur.

            Berdasarkan hal ini, timbul ragam formal, semiformal, dan nonformal. Ragam formal digunakan pada situasi resmi atau formal, seperti di kantor, dalam rapat, seminar, atau acara-acara kenegaraan. Ragam formal menggunakan kosakata baku dan kalimatnya terstruktur lengkap. Ragam formal juga dipakai jika penutur berbicara pada orang yang disegani atau dihormati, misalnya pimpinan perusahaan. Ragam semiformal dan nonformal biasa dipakai pada situasi tidak resmi seperti di warung, di kantin, di pasar, pada situasi santai, dan akrab. Ragam semiformal dan formal dibedakan oleh pemilihan katanya. Ragam formal menggunakan kalimat yang tidak lengkap gramatikalnya dan kosakata yang dipilih cenderung tidak baku, sedangkan ragam nonformal relatif sama dengan ragam informal hanya pilihan katanya lebih luwes atau bebas. Kata-kata daerah atau gaul dapat digunakan sepanjang masing-masing penuturnya memahami dan tak terganggu dengan penggunaan kata tersebut.

Contoh:

1. Kalau soal itu, saya nggak tau persis. ( informal/semiformal )
2. Emangnya kamu nggak dikasih kupon. ( semiformal )
3. Kalau soal itu, ogut nggak tau deh. ( nonformal )
4. Emangnya situ nggak ngantor, Mas. ( nonformal )

 

Perbedaan Ragam Bahasa Lisan dan Tulisan

 

     Ragam Bahasa Lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.  Ciri-ciri ragam bahasa lisan diantaranya  :

1.    Memerlukan kehadiran orang lain,
2.    Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap,
3.    Terikat ruang dan waktu dan
4.    Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

Ragam bahasa lisan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:

1.    Dapat disesuaikan dengan situasi.
2.    Faktor  efisiensi.
3.    Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
4.    Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
5.    Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
6.    Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.

Sedangkan kelemahan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:

1.    Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
2.    Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
3.    Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.
4.    Aturan-aturan bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan ragam tidak formal.

      Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata. Ciri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:

a. Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
b. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.
c. Tidak terikat ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

     Sama halnya dengan ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis juga memiliki kelemmahan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari ragam bahasa tulis diantaranya:

·         Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.

·         Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.

·         Sebagai sarana memperkaya kosakata.

·         Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

Sedangkan kelemahan dari ragam bahasa tulis diantaranya sebagai berikut:

·         Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

·         Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.

·         Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

     Berdasarkan beberapa cirri serta kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh ragam bahasa lisan maupun tulis, berikut ini dapat kita tarik beberapa perbedaan diantara kedua ragam bahasa tersebut.

• Bahasa lisan didukung isyarat paralinguistik.
• Bahasa tulis dapat menyimpan informasi tanpa bergantung pada ruang dan waktu.
• Bahasa tulis dapat memindahkan bahasa dari bentuk oral ke bentuk visual, memungkinkan kata-kata lepas dari konteks aslinya.
• Sintaksis bahasa lisan kurang terstruktur dibandingkan dengan sintaksis bahasa tulis.
• Bahasa tulis banyak mengandung penanda metalingual yang menghubungkan antara frasa-klausa.
• Struktur bahasa tulis umumnya subjek-predikat, bahasa lisan memiliki struktur ‘topik-sebutan’ (topic-comment) (Givon).
• Bahasa lisan jarang menggunakan konstruksi pasif.
• Bahasa lisan sering mengulangi bentuk sintaksis.
• Bahasa lisan dapat diperhalus sambil terus berbicara.

 

Pengertian Laras Bahasa

            Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya.

 

            Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar.

Definisi Laras Bahasa Dari Berbagai Ahli

            Ure dan Ellis telah menyatakan pada 1977 bahawa laras bahasa adalah sejenis pencorakan bahasa yang kerap kali digunakan dalam sesuatu situasi komunikatif.

Za’ba (1962) menerangkan laras ialah rupa susuk bahasa yang dipakai apabila bercakap atau mengarang, iaitu tentang perkataannya, ikatan ayatnya, jalan bahasanya, cara susunannya atau bentuk peribahasanya.

            Halliday (1968) mendefinisikannya sebagi variasi bahasa berlainan berdasarkan fungsi atau dengan kata yang lebih mudah laras berubah mengikut situasi. Beliau mendasarkan perbezaan laras yang digunakan kepada dua faktor, iaitu pengguna dan penggunaan. Variasi bahasa yang timbul yang berkaitan dengan penggunanya, iaitu yang melibatkan tempat asal seseorang ialah dialek dan variasi bahasa yang berkaitan dengan penggunaannya, iaitu yang berlainan mengikut kumpulan sosial yang menggunakannya ialah register atau laras.

             Naomi S. Baron (1979) mentakrifkan laras sebagai variasi linguistik (linguistic variation) yang ditentukan oleh keadaan sosial yang wujud pada ketika tertentu.

Dwight Bolinger (1981) dan rakannya mendefinisikan laras sebagai bentuk atau variasi bahasa yang digunakan dalam peristiwa berkomunikasi dan mereka menambah, laras dengan bentuk bahasa yang digunakan dalam ucapan umum seperti yang digunakan oleh seseorang pemidato saling berkaitan.

Penggunaan laras bahasa ditentukan oleh dua faktor,

 

Ciri-ciri keperihalan sesuatu peristiwa bahasa

– Situasi luaran
            berdasarkan latar belakang social dan kebudayaan sesuatu masyarakat bahasa

– Situasi persekitaran
            berdasarkan aspek-aspek yang terlibat dalam penggunaan bahasa mengikut empat faktor berikut:

Cara penyampaian (lisan, bertulis, bahasa isyarat dan sebagainya.
Hubungan social dan peribadi antara pengguna bahasa

iii. Bahan yang diperkatakan

Fungsi-fungsi social perlakuan bahasa (rasmi/ tidak rasmi)

Ciri-ciri linguistik

– unsur-unsur sistem bahasa itu iaitu aspek bunyinya, aspek perkataannya serta frasa dan ayatnya.
– Pemisah utama laras ialah tatabahasa dan perbendaharaan kata.

– Aspek bunyi – nada suara (drama ,ucapan dll).
– Aspek perkataan –perkataan khusus berdasarkan bidang, unsur kolokasi (dua perkataan yang berkaitan), perkataan pinjaman
– Aspek ayat, dari segi binaan, susunan, dan panjang pendek

Sumber :

·         http://bahasaindonesiayh.blogspot.co.id/2012/05/ragam-bahasa.html

·         http://shareforgoodpeople.blogspot.co.id/2015/03/perbedaan-ragam-bahasa-lisan-dan-ragam.html

 

 

0 comments:

Post a Comment