Pages

Wednesday, November 6, 2013

Penduduk, Masyarakat, dan Budaya (Tulisan)

            Manusia adalah makhluk sosial yang dimana mereka hidup harus membutuhkan orang lain. Dan mereka saling melalakukan timbal balik terhadap sesama dari mereka. Jika manusia hanya hidup sendiri-sendiri. Menurut saya mereka tidak akan bertahan hidup, karena sepintar-pintarnya orang dan sekaya-kayanya seseorang. Pasti suatu saat mereka membutuhkan orang lain yang ingin membantu mereka. Contoh halnya para pembisnis ataupun pemimpin perusahaan, perusahaan atau bisnis mereka tidak akan lancar jika mereka tidak punya karyawan yang membantu melancarkan bisnis mereka, sementara pekerja telah melakukan kemauan dari pembisnis. Pastilah mereka ingin mendapatkan timbal balik dari hasil kerja keras mereka. Yaitu Gaji atau upah kerja. Nah, maka dari itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial.

            Dari kata sosial saja kita sudah menduga, bahwa manusia di dunia ini tidak dapat hidup sendiri. Maka dari itu mereka lalu berkumpul di suatu wilayah, yang biasanya di sebut penduduk. Penduduk adalah orang yang menetap di suatu daerah tertentu dan terikat oleh hukum yang dimana orang itu menempati tempat tersebut. Misalnya bukti kewarganegaraan. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.

            Budaya, Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

            Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan yang beragam. Dari sabang sampai marouke. Tiap provinsi saja kita memiliki beratus-ratus budaya. Dari kesenian, adat, tarian, upacara, sampai upacara yang sangat sakral. Sungguh indahnya negeri kita ini, jika di bandingkan dengan negara lain. Kita adalah negeri terkaya dalam soal kebudayaan, seharusnya kita berbangga hati. Bahkan di dunia saja mengakui kebudayaan kita, dan mereka sangat terkesan oleh negara kita. Bayangkan saja, kita memiliki lebih dari 10 ribu kebudayaan, tapi negeri kita masih tentram dan damai. Tak terlalu ada permusuhan antara beda ras, adat, bahkan warna kulit. Jika anda masih tidak percaya, coba anda bedakan dengan negara lain yang memiliki kebudayaan yang dapat di hitung jari, tapi mereka tidak terlalu akur dalam bersosialisasi.

            Disamping kelebihan dari ini, pasti ada kekurangan. Menurut pendapat saya penduduk indonesia tidak begitu bangga dengan kebudayaannya. Saya pun tak tau mengapa ? kalau dilihat dari kehidupan sehari-hari, coba saja anda ajak teman-teman anda biasanya nya di kalangan pemuda. Rata-rata rakyat indonesia ini lebih mengenal budaya luar dari pada budaya mereka sendiri. Apakah itu dikarenakan budaya yang tidak bisa berbaur dengan generasi muda atau generasi muda kah yang tidak bisa berbaur dengan kebudayaan indonesia itu ?.

            Dari semua itu, ada juga hal yang selalu saya tanyakan kepada bangsa ini. Dulu pernah ada berita (fakta/tidak) yang menyebutkan bahwa “Batik Diklaim Oleh Malaysia”,

            “Polemik pun muncul ketika batik diakui sebagai milik negara lain, Malaysia. batik diakui sebagai milik negara tetangga, pemerintah Indonesia pun mendaftarkan Batik ke dalam jajaran daftar representatif budaya tak benda warisan manusia UNESCO atau Representative List of Intangible Cultural Heritage-UNESCO.

            Untuk mendapat pengakuan refresentatif sebagai warisan budaya, proses yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia terbilang cukup panjang. Berawal pada 3 September 2008 dengan proses Nominasi Batik Indonesia ke UNESCO, yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut. SUMBER OKEZONE “

            Dari berita di atas satu hal yang ada dibenak saya adalah, kemana saja negara ini ? ketika kebudayaan negara ini diklaim baru lah negara ini bergerak, dan mengakui kebudayaan ini. Sedangkan ketika kebudayaan ini tidak ada yang membajak negara ini hanya berdiam saja. Saya pun sangat prihatin dengan negara saya sendiri ini.

            Kalau di bahas tentang kepekaan masyarakat indonesia terhadap kebudayaan di indonesia ini tidak akan ada habisnya. Maka dari itu dari pada kita hanya membuka jahitan kembali lebih baik kita mencari solusi untuk ini semua.

            Upaya dalam melestarikan kebudayaan bangsa, ada beberapa orang yang menyatakan nya sebagai berikut,
            Menurut Edward B . Taylor kebudayaan didefinisikan sebagai kompleksitas yang meliputi kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat (kebiasaan), dan segala bentuk kehidupan yang diperoleh dari anggota masyarakat. Kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak dari kata “budi” atau “akal”. Maka kebudayaan dapat diartikan pula hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal.

            Ada pendapat lain tentang asal kata kebudayaan yaitu bahwa kata itu berasal dari pengembangan majemuk kata budi-daya yang berarti “daya dari budi”, kekuatan dari pikiran. Sedang menurut Koentjaraningrat kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.

0 comments:

Post a Comment