Pages

Wednesday, November 6, 2013

Pemuda dan Sosialisasi ( Tulisan )

            Sebelum menceritakan apa itu pemuda, saya ingin membuka berita yang dimuat oleh muslimdaily.net pada tanggal 01 November 2013, sebagi berikut :

Aksi Momentum Kebangkitan Pemuda

            JAKARTA, muslimdaily.net - Bundaran Hotel Indonesia  (HI) dipadati oleh aksi para mahasiswi yang berasal dari gabungan Universitas seJabodetabek, di antaranya Mahasiswa UI,UIN,UNJ,IPB dan Universitas Tangerang yakni UMT,UNIS serta Universitas lainnya.

            Aksi gabungan yang dihadiri kurang lebihnya 700 mahasiswi, mengangkat tema yakni “Pemuda Islam bersatu, bongkar ilusi demokrasi !”. Tema yang diangkat ini berdasarkan fakta yang kini terjadi di tengah-tengah masyarakat baik di dalam maupun di luar Indonesia. Dan dalam aksi ini Mahasiswi akan bergabung untuk menyuarakan aspresiasi mereka sebagai generasi yang selalu diharapkan umat dalam mengemban nilai-nilai Islam.

            Dalam aksi Momentum kebangkitan Pemuda ini, menyuguhkan beberapa orasi yang salah satu oratornya adalah mahasiswa Intelektual dari STBA Tecnocrat Tangerang yakni Siti Amalia. Dalam orasinya yang menggunakan bahasa Inggris, Amalia menegaskan Bahwa “Democracy creates such an illusion to all its believers. Based on Human Right, whole people in this world have an equal right to obtain proper education, without exclusion or discrimination. However, the fact shows us that education cost  remain expensive.” 

            Menurut salah satu peserta aksi dan merupakan aktivis BEM dari Universitas Muhamadiyah Tangerang yakni Martini Pasha saat di wawancarai “ Demokrasi adalah sistem yang rusak, dengan domokrasi pemuda saat ini akan terus terpuruk pemikirannya. Dan hanya dengan Islam, kami dan teman-teman mahasiswi lainnya bisa bangkit. Hanya dengan Islam juga eksistensi kami sebagai pemudi  akan terjamin. Maka dari itu disini kami akan bersama membongkar ilusi Demokrasi.” Ujarnya.

            Kalau kita lihat, memanglah benar kalau demokrasi di negara indonesia ini makin lama makin terpuruk, bukan lah makin berkembang seperti yang kita inginkan. Yang di atas makin kaya, yang dibawah makin terpuruk. Itulah demokrasi indonesia, mereka yang mempunyai pangkat dan kedudukan tidak terlalu memikirkan apa yang mereka perjuangkan. Mereka sudah terlena dengan apa yang mereka punya dan asik mengambil uang rakyat. Lalu bagaimana kah agar demokrasi di indonesia ini tidak menjadi khayalan lagi ?. ini mungkin juga terjadi karena moral bangsa ini makin lama makin terpuruk, mereka hanya memikirkan keuntungannya sendiri tanpa mempedulikan orang yang didekatnya akan sengsara atau tidak.

1. Pemuda Adalah Generasi Bangsa Yang Perlu di Didik

            Pemuda adalah suau generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan yang terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda adalah harapan dari suatu bangsa untuk menejadi generasi penerus yang lebih baik, generasi yang akan melanjutkan perjuangan bangsa dari generasi sebelumnnya, generasi yang harus memperjuangkan kemakmuran secara terus-menerus. Tanpa kenal lelah, tanpa kenal rintangan apa yang harus dihadapi, mereka adalah pemuda yang harus mencapai cita-citanya, cita cita bangsa nya, dan selalu ingin memakmurkan kesejahteraan demi semuanya.

            Sebelum menjadi pemuda yang mempunyai tingakat moral dan kemampuan yang tinggi. Pastilah pemuda itu harus terlebih dahulu di didik dan di latih.

            Generasi muda memiliki kecenderungan untuk bersikap antusias dalam menghadapi berbagai isu, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, idealisme yang terkandung dalam jiwa dan pikiran generasi muda memungkinkan generasi muda untuk memainkan peranan penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena sifatnya ini, generasi muda menjadi kelompok yang potensial untuk mendukung pembangunan.

            Dengan demikian, generasi muda perlu dilibatkan dalam setiap perencanaan pembangunan, sehingga pelayanan dapat lebih disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai. Namun demikian, progresifitas generasi muda tidak hanya penting dalam kerangka pemberdayaan generasi muda, tapi juga memberikan kontribusi bagi penyiapan generasi selanjutnya, serta regenerasi kepemimpinan di masa mendatang.

            Generasi muda yang progresif di sisi lain di tandai dengan generasi muda yang mau untuk berfikir diluar “pakem” yang telah membudaya (think out the box), guna “menciptakan” atau sekedar eksplorasi guna menemukan hal-hal baru yang berguna bagi kehidupan umat manusia. Dengan kata lain, generasi muda yang progresif adalah generasi muda yang mampu dan dapat berfikir kritis dalam menghadapi realitas sosial politik yang sedang terjadi.

            Peran generasi muda juga menjadi penting bagi masa depan daerah-daerah yang pernah, misalnya, mengalami konflik. Sifat menghargai dan keterbukaan terhadap berbagai ide dan budaya dapat menjembatani beragam etnis, ras, kelompok-kelompok sosial dan politik. Dengan memanfaatkan potensi ini, diharapkan ada sebuah peluang untuk menciptakan masa depan yang lebih damai bagi generasi berikutnya.

Potensi-Potensi Generasi Muda

a) Idealisme dan daya kritis

b) Dinamika dan kreatifitas

c) Keberanian mengambil resiko

d) Optimis dan kegairahan semangat

e) Sikap kemandirian dan disiplin murni

f) Terdidik

g) Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan

h) Patriotisme dan nasionalisme

i) Dikap kesatria

j) Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi

 

0 comments:

Post a Comment