Sebelum bercerita, saya ingin menjelaskan tentang pelapisan sosial terlebih dahulu. Pelapisan sosial merupak sejumlah individu yang memiliki kedudukan yang sama menurut masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum. Dimana pelapisan sosial itu di hitung dari perbedaan hak, pengaruh dan kekuasaan.
Kesimpulan dari Pelapisan Sosial adalah pembagian
golongan sosial :
Pembagian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya
menjadi dasar dari seluruh sistem sosial masyarakat kuno. Seperti kedudukan
laki-laki di Jawa berbeda dengan kedudukan laki-laki di Minangkabau. Organisasi
masyarakat primitif biasanya terbentuk dari berbagai bentk sebagai berikut.
1. Adanya perbedaan berdasarkan jenis kelamin, umur dengan hak dan kewajiban
2. Adannya kelompok pemimpin yang mempengaruhi hak-hak istimewa
3. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
4. Adanya orang-orang yang dikucilkan karena perbedaan kasta
5. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
6. Adanya perbedaan ekonomi secara umum
Disini saya akan ceritakan bagaimana pengalaman saya dan opini saya tentang pelapisan sosial. Dimulai ketika pada saat itu saya berliburan ke bali dengan ibu dan adik saya. Pada saat itu ada event dari kantor kerja ayah saya. Yang ber-eventkan pergi liburan ke bali. Tapi hanya boleh istri karyawan dan 2 orang anaknya. Berhubung saya adalah 3 bersaudara. Dan adik pertama saya pada saat itu sedang PKL ( Praktek Kerja Lapangan ). Pas sekali saat itu saya sedang tidak ada kerjaan, maka saya ikut saja dengan ibu saya berlibur ke bali.
Di bali merupakan tanah indah, sungguh pemandangan yang menakjubkan. Di sana itu seperti kita sedang berada di luar negeri. Karena di daerah wisata di sana dekat yang dekat dengan penginapan itu, hampir dari ujung jalan ke ujung jalan tidak ada sekeping sampah berserakan. Sungguh pemandangan yang jarang sekali terjadi di negeri kita ini.
Bali merupakan Wilayah Wisatawan, memang banyak sekali orang kulit putih ( Bule ) yang bertender di sana untuk sementara. Rata-rata dari mereka itu kebali hanya untuk menghitamkan kulit, berbanding terbalik sekali ya sama indonesia. Di indonesia rata rata ingin menjadi putih kuning lansat, tetapi orang luar negeri malah ingin menghitamkan kulit. Ya itu juga karna faktor cuaca di sana juga sih.
Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.
Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Sistem kasta Bali adalah suatu sistem organisasi sosial yang mirip dengan sistem kasta India. Akan tetapi, sistem kasta India jauh lebih rumit daripada Bali, dan hanya ada empat kasta dalam sistem kasta Bali.
Empat kasta Bali antara lain:
- Sudra - petani, berjumlah sekitar 90 persen dari populasi Bali.
- Wesias (Waisya) - kasta pedagang dan pegawai pemerintahan.
- Satria (Kshatriya) - kasta prajurit, juga mencakup bangsawan dan raja.
- Brahmana - pendeta
Dan 4 kasta ini lah yang menjadi masalh kesenjangagan sosial dan pelapisan sosial. Dimana masyarakat harus membatasi pergaulan di antara empat kasta. Saya sih juga tidak tau mengapa harus dibedakan dengan empat kasta begini. Tetapi yang jelasnya, bukankah perbedaan kasta ini akan menjadi kesenjangan sosial. Dimana antara kasta dan kasta yang lain harus mempunyai batasan dalam pergaulan.
Saya pun bertanya tanya dalam diri saya, apakah keuntungan dari pembagian kasta ? sebenarnya saya binggung. Hampir setiap orang yang saya tanya tidak tahu apa-apa. Saya cari-cari di Google pun tak ada yang memposting keuntungan dari pembagian kasta.
Dan ternyata kasta itu mempunyai sejarah, dimana sebelum abad ke-14, kasta tidak dikenal di Bali/ Jawa. Penjajah Belanda, selama 350 tahun menguatkan sistem kasta karena ini sesuai dengan politik divide et impera – nya.
Namun demikian dengan itu saya berfikir dan yakin bahwa kasta itu akan hilang ditelan jaman, karena masyrakat Hindu di bali akan pasti semakin terdidik oleh pengaruh globalisasi. Seperti halnya di Buleleng, dimana masyarakat disana tidak menganut sistem kasta lagi.
Namun demikian saya yakin lama-kelamaan sistem kasta akan hilang ditelan jaman,
karena umat Hindu di Bali akan semakin terdidik, dan juga karena pengaruh
globalisasi. Tetapi di samping itu , perlakukan orang-orang berkasta itu
biasa-biasa saja. Hormati mereka berdasarkan inteligensi dan pengabdiannya
kepada masyarakat. Bukan karena titel kebangsawanannya. Disamping itu kita juga
tidak akan mungkin mengusik agama-agama orang lain, karena kita ini kan hidup
harus saling menghargai. Dan saya minta maaf jikalau ada salah-salah kata yang
tidak berkenan. Terima kasih.