1. Definisi Kosakata
Kosakata (bahasa Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang dimiliki oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya. Karenanya banyak ujian standar, seperti SAT, yang memberikan pertanyaan yang menguji kosakata.
Penambahan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan bagian penting, baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Murid sekolah sering diajarkan kata-kata baru sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu dan banyak pula orang dewasa yang menganggap pembentukan kosakata sebagai suatu kegiatan yang menarik dan edukatif.
2. Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia
Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Selain bentuk dasarnya, kata juga dapat dibentuk melalui proses morfologis, yaitu afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (perulangan), dan komposisi (penggambungan) untuk menyampaikan maksud yang terkandung di dalam kalimat.
Dalam kalimat, kata memiliki kedudukan atau jabatan seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan. Dalam kaitannya dengan jabatan di dalam kalimat dan hubungannya dengan fungsi serta makna yang ditunjukkannya, kata dikategorikan ke dalam kelas kata.
Dalam perkembangan tata bahasa Indonesia, terdapat banyak rumusan tentang kelas kata oleh para ahli bahasa.Namun secara umum, kelas kata terbagi menjadi berikut ini.
a. Kata kerja (verba)
b. Kata sifat (adjektiva)
c. Kata keterangan (adverbia)
d. Kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia)
e. Kelompok kata tugas ialah :
Kata Sandang (artikel)
Kata Depan (preposisi)
Kata Hubung (konjungsi)
Partikel
Kata Seru (interjeksi)
3. Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosa kata. Setiap masyarakat bahasa memiliki tentang cara yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan atau untuk menyebutkan atau mengacu ke benda-benda di sekitarnya. Hingga pada suatu titik waktu, kata-kata yang dihasilkan melalui kesepakatan masyarakat itu sendiri umumnya mencukupi keperluan itu, namun manakala terjadi hubungan dengan masyarakat bahasa lain, sangat mungkin muncul gagasan, konsep, atau barang baru yang datang dari luar budaya masyarakat itu. Dengan sendirinya juga diperlukan kata baru. Salah satu cara memenuhi keperluan itu—yang sering dianggap lebih mudah—adalah mengambil kata yang digunakan oleh masyarakat luar yang menjadi asal hal ihwal baru itu.
4. Kata Pinjaman
Merupakan kata yang dipinjam dari bahasa
lain dan kemudian disesuaikan dengan kaidah bahasa sendiri. Contoh kata-kata
pinjaman adalah:
Jika ‘ (ain Arab) diikuti dengan (a) menjadi (‘a), dalam kaidah
bahasa Indonesia diserap menjadi (a) saja. Contoh;
- (manfa’ah ) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (manfaat)
- (‘asr) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (asar)
- (sa’ah) diserap dalam bahasa Indonesia, ejaan kata serapannya menjadi (saat)
Catatan: contoh-contoh kata serapan di atas, selain mengalami penyesuaian penulisan juga pengucapan.
5. Imbuhan dalam kata serapan
Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata - entah di awal, di akhir, di tengah, atau gabungan dari antara tiga itu - untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata yang pertama.
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi). Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentuk kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau kata turunan.
Beberapa imbuhan serapan itu antara lain
:
1. An -, a - [= tidak] ; anarki, amoral,
anorganik
2. Ab - [= dari]
; abrasi, abnormal
3. Tele -
[= jauh] ; televisi, telepon
4. Mini - [=
kecil] ; miniatur, mini bus
5. Super - [= di atas] ;
supersonik, super power, supervisi
6. Uni -
[= satu] ; unilateral, universitas
7. Nomo - [= satu]
; monoton, monogami, ,monofobia
8. Sub -
[= dibawah] : subversi, subsidi, subordinasi
9. Trans -
[= seberang, lewat] ; transisi, tranfusi
10. Semi -
[= setengah, sebagian] ; semiautomatis, semiformal, semifinal.
6. Hubungan Antar Makna
Hubungan antar makna : bentuk makna yang mengalami relasi atau hubungan antar makna yang satu dengan makna lainnya .
a. Sinonim
bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki kesamaan atau kemiripan makna.misal : umur-usia, tampan-ganteng, cantik-jelita.
b. Antonim
Bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang belawanan maknanya.
Macam-macam antonim :
· Antonim mutlak : besar-kecil,
atas-bawah,siang-malam,hidup-mati.
· Antonim kembar: putra-putri,dewa-dewi,saudara-saudari.
· Antonim gradual : tinggi-rendah, baik-buruk, panjang-pendek.
· Antonym relasional : bapak-anak,guru-siswa,suami-istri.
· Antonim hierarki /tingkatan: Jenderal-Kapten,Presiden-Menteri,kilogram-gram.
· Antonim majemuk : pintu-jendela,emas-perak.
c. Homonim
Bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki tulisan,lafal sama, makna berbeda. Misal : genting (atap rumah dan gawat), bisa(racun ular dan dapat), paku (nama pohondan alat yang digunakan untuk membuat mebel)
d. Homofon
Bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki makna, tulisan yang berbeda , lafal sama. Misal : bang-bank (penyimpanan uang dan sebutan untuk laki-laki), masa-massa.
e. Homograf
Bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki makna, lafal berbeda, tulisan sama . misal : apel (buah dan upacara), seri (gembira dan imbang )
f. Polisemi
Bentuk hubungan makna dua kata atau lebih yang memiliki makna ganda atau banyak arti, namun masih terdapat hubungan kesamaan. Misal air hangat(panas), masalah hangat (baru), kembali menghangat(tegang).
g. Hipernim
Bentuk hubungan makna yang cakupan katanya lebih luas dari beberapa kata lainnya. Misal :bacaan (buku,Koran,majalah ; hewan (kucing,kuda,kelinci)
h. Hiponim
Bentuk hubungan makna yang tingkatan katanya lebih sempit dibawah kata yang luas. Misal : melati,mawar,dahlia(bunga) ; kuda,kucing,kelinci(hewan)
Sumber
· https://id.wikipedia.org/wiki/Kosakata
· http://deden-arpega.blogspot.co.id/2013/09/jenis-jenis-kata-dalam-bahasa-indonesia.html
· https://id.wikipedia.org/wiki/Kata_serapan_dalam_bahasa_Indonesia
· http://arnisardianti.blogspot.co.id/2012/12/proses-penyerapan-bhs-asing-ke-dalam.html
· https://id.wikipedia.org/wiki/Afiks
· http://gregorbetan.mywapblog.com/hubungan-antar-makna.xhtml
· http://nillasantipuspitant.blogspot.co.id/2015/01/hubungan-antar-makna.html
0 comments:
Post a Comment