Pages

Saturday, November 7, 2015

Alinea atau Paragraf

            Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

 

A.  Jenis Tulisan Ilmiah

Tulisan ilmiah terbagi beberapa jenis, berikut adalah jenis-jenis tulisan ilmiah:

1. Makalah

            Makalah adalah karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang  pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti tulisan).

2. Kertas kerja

            Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius,  biasanya disajikan dalam lokakarya.

3. Skripsi

             Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana (S1) sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program studi yang ditempuhnya. Skripsi ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan dan hasil kajian pustaka.

4. Tesis

            Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis ditulis oleh mahasiswa program Magister (S2) sebagai syarat penyelesaian studi. Bobot akademis tesis lebih tinggi dibandingkan skripsi. Karena biasanya selain ditulis berdasarkan hasil kajian pustaka dan penelitian lapangan, tesis juga ditulis berdasarkan hasil pengembangan project.

5. Disertasi

            Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci. Disertasi ditulis oleh mahasiswa program Doktor (S3) sebagai syarat akhir menyelesaikan program studi yang ditempuhnya. Bobot akademis disertasi lebih tinggi daripada tesis dan jauh lebih tinggi dibandingkan skripsi. Berbeda denga skripsi dan tesis, sebuah disertasi ditulis dengan kualitas yang mampu memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

6. Artikel Ilmiah

            Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam  jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang telah ditetapkan. Artikel ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis lainnya dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil  pengembangan project. Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi artikel hasil penelitian dan artikel non penelitian.

7. Laporan Penelitian

            Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian.

 

B.   Eksposisi, Argumentasi, Narasi, Deskripsi

1. Narasi
            adalah menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang di ceritakan itu.

Contoh :

Sepulang haji, satu-satunya benda berharga yang sempat di beli bu marsih yaitu sebuah kalung dan cincin. Pada saat tiba di tanah air ia simpan kalung dan cincin itu menjadi semacam tabungan baginya.Namun karena dia mempunyai usaha suatu ketika usahanya tersebut mengalami kerugian sampai-sampai uang modalnya pun termakan dan kalung,cincin tersebut di jualnya bu marsih pun sangat sedih.

2. Deskripsi
            adalah menggambarkan sebuah objek sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu.

Contoh:

Pada jumat kemaren terjadi pembunuhan seorang anak perempuan yang berumur 14 th. Setelah di selidiki oleh polisi ternyata anak tersebut korban dari pemerkosaan. Anak tersebut memiliki ciri-ciri perawakan langsimg ,tinggi,rambut lurus,dan memakai baju berwarna putih.

3. Eksposisi
            adalah memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dengan tujuan agar pembaca mendapatkan informasi dan pengetahuan sejelas-jelasnya dengan di kemukakan data-data,fakta untuk memperjelas pemaparannya.

Contoh :

Di hotel ini para pengunjung bisa memilih cottage dengan leluasa. Mulai dari tipe zamrud dengan satu kamar, mutiara dengan dua kamar dan berlian yang berkapasitas hingga delapan orang dengan kisaran harga antara Rp.100.000 sampai Rp. 500.000

4. Argumentasi
            bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca menyakini kebenarannya itu.perlu pembuktian dan data

Contoh :

Sungai yang sudah tercemar oleh limbah pabrik berbahaya bagi kesehatan,air tersebut tidak dapat lagi di pakai untuk mandi karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti gatal,diare dan penyakit kulit apalagi air tersebut untuk di minum oleh karena itu pemerintah kota jakarta menganjurkan agar pabrik berusaha mengamankan limbahnya sehingga tidak mencemari dan merugikan penduduk.

5. Persuasi
            bertujuan untuk membujuk orang secara halus atau membuktikan suatu pendapat

Contoh :

Marilah kita biasakan hidup sehat di mulai dari hal yang paling kecil.,salah satunya membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun.oleh karena itu gunakanlah sabun untuk menghilangkan kuman. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun harus selalu di galakkan sebelum dan sesudah makan, sesudah memegang benda yang kotor dan setelah membuang air besar dan buang air kecil.

C.  Syarat Pembentukan Paragraf

Dalam pembentukan/pengembangan paragraf,ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, diantranya:

1. Kesatuan
            Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.

2. Kepaduan
            Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan kalimat-kalimat yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.

3. Kelengkapan
            Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama.

 

D.   Kalimat Topik dan Peletakannya

1. Paragraf deduktif
            Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh :
            Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.

Keterangan :Kalimat yang tercetak miring sebagai pokok pikiran sedangkan yang lain sebagai penjelas.

2. Paragraf Induktif
            Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topic. Contoh:

Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.

3. Paragraf Campuran
            Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.

Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf. Contoh:

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

 

E.   Pola Pengembangan Paragraf

            Pola pengembangan paragar dibagi menjadi beberapa bagian antara lain adalah ;

1. Pola pengembangan paragaf deduktif
        Paragraf deduktif adalah  paragraf yang diawali dengan hal-hal yang bersifat umum dan diperjelas dengan hal-hal yang bersifat  khusus. Pada paragraf deduktif kalimat utamanya berada di awal paragraf

2. Pola Pengembangan Paragaf Induktif,

Paragraf induksi adalah paragraf yang dikembangkan mulai dengan hal-hal yang khusus  ke hal-hal yang umum. Paragraf induktif kalimat utamanya berada di akhir paragraf. Pola pengembangan paragraf induktif dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :

a.      Generalisasi,
            Paragaraf yang dikembangkan dengan pola hubungan dari khusus ke umum
contoh:
            Gelombang cinta merupakan salah satu jenis anthurium yang mempunyai harga mahal. Jenmani juga merupakan anthurium yang banyak dicari karena harganya yang fantastis. Selain karena harganya, jenmani dicari penggemar tanaman hiasa karena keindahan daunnya. Tidak hanya jenmani dan gelombang cinta yang dicari penggemar tanaman hias, namun semua jenisanthurium  ikut diburu penggemar tanaman hias karena memiliki harga yang tinggi

b.      Analogi,
            Paragraf yang dikembangkan dengan membandigkan dua atau lebih benda yang dianggap memiliki kesamaan kemudian menarik kesimpulan.

Contoh:
           
Gelombang cinta dapat dilihat dari gelombang daunnya. Indahnya gelombang cinta sama seperti gelombang air. Semakin banyak gelombang yang dihasilkan daunnya, semakin indah pula gelombang cinta. Begitu juga dengan gelombang air, semakin bergelombang air semakin indah untuk dinikmati. Dengan demikian, indahnya gelombang cinta dan air terletak pada gelombang yang dihasilkan

c.       Sebab-akibat,
            Paragraf yang dikembangkan berdasarkan huubungan sebab akibat. Dalam paragraph ini akibat bertindak sebagai gagasan pokok atau kesimpulan yang bersifat umum. Sebaliknya sebab bertindak sebagai gagasan penjelas atau perincian yang bersifat khusus.

Contoh :
           
Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta juga tinggi. Tidak hanya itu, kepopuleran gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak heran banyak orang ingin membudidayakan gelombang cinta.

d.      Akibat-sebab,
            Paragraf yang dikembangkan berdasarkan hubungan akibat sebab. Dalam paragrap ini sebab bertindak sebgai gagasasn pokok tau kesimpulan yang bersifat umum. Sebaliknya akibat bertindak sebagai gagasan penjelas atau perincian yang bersifat khusus.
Contoh :
            Para pembeli gelombang cinta terpaksa berdesak-desakan di luar took. Mereka juga berdesak-desakan di dalam took. Mereka ada yang duduk, ada yang berdiri, ada pula yang antre. Bahkan, ada yang duduk beralaskan Koran. Mereka rela mengantre karena harga gelombang cinta di took itu sangat murah

3. Pola Pengembangan Paragraf Campuran,

            Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama. Dalam hal ini kalimat terakhir umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama dengan sedikit penekanan dan variasi

4. Pola pengembangan paragraf Naratif

            Paragraf naratif adalah paragraf yang kalimat utamanya tersebar di seluruh bagian paragraf.

5. Pola pengembangan paragraf Ineratif

            Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah bagian paragraf (di antara awal dan akhir paragraf)

 

 

SUMBER :

·         https://www.academia.edu/6756107/Tulisan_Ilmiah

·         http://dewianugrahsetia.blogspot.co.id/2010/04/paragraf-narasideskripsieksposisiargume.html

·         http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-contoh-paragraf-deskripsi-dan-ciri-cirinya.html

·         https://bagas.wordpress.com/2007/09/26/paragraf-berdasarkan-letak-kalimat-utama/

·         http://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2011/12/pola-pengembangan-paragraf.html

 

0 comments:

Post a Comment