Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
A. Jenis Tulisan Ilmiah
Tulisan ilmiah terbagi beberapa jenis, berikut adalah jenis-jenis tulisan ilmiah:
1. Makalah
Makalah adalah karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti tulisan).
2. Kertas kerja
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.
3. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program sarjana (S1) sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program studi yang ditempuhnya. Skripsi ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan dan hasil kajian pustaka.
4. Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis ditulis oleh mahasiswa program Magister (S2) sebagai syarat penyelesaian studi. Bobot akademis tesis lebih tinggi dibandingkan skripsi. Karena biasanya selain ditulis berdasarkan hasil kajian pustaka dan penelitian lapangan, tesis juga ditulis berdasarkan hasil pengembangan project.
5. Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci. Disertasi ditulis oleh mahasiswa program Doktor (S3) sebagai syarat akhir menyelesaikan program studi yang ditempuhnya. Bobot akademis disertasi lebih tinggi daripada tesis dan jauh lebih tinggi dibandingkan skripsi. Berbeda denga skripsi dan tesis, sebuah disertasi ditulis dengan kualitas yang mampu memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
6. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman ilmiah yang telah ditetapkan. Artikel ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis lainnya dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan project. Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi artikel hasil penelitian dan artikel non penelitian.
7. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian.
B. Eksposisi, Argumentasi, Narasi, Deskripsi
1. Narasi
adalah menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa
sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang di ceritakan itu.
Contoh :
Sepulang haji, satu-satunya benda berharga yang sempat di beli bu marsih yaitu sebuah kalung dan cincin. Pada saat tiba di tanah air ia simpan kalung dan cincin itu menjadi semacam tabungan baginya.Namun karena dia mempunyai usaha suatu ketika usahanya tersebut mengalami kerugian sampai-sampai uang modalnya pun termakan dan kalung,cincin tersebut di jualnya bu marsih pun sangat sedih.
2. Deskripsi
adalah menggambarkan sebuah objek sedemikian rupa sehingga pembaca
seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu.
Contoh:
Pada jumat kemaren terjadi pembunuhan seorang anak perempuan yang berumur 14 th. Setelah di selidiki oleh polisi ternyata anak tersebut korban dari pemerkosaan. Anak tersebut memiliki ciri-ciri perawakan langsimg ,tinggi,rambut lurus,dan memakai baju berwarna putih.
3. Eksposisi
adalah memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dengan tujuan
agar pembaca mendapatkan informasi dan pengetahuan sejelas-jelasnya dengan di
kemukakan data-data,fakta untuk memperjelas pemaparannya.
Contoh :
Di hotel ini para pengunjung bisa memilih cottage dengan leluasa. Mulai dari tipe zamrud dengan satu kamar, mutiara dengan dua kamar dan berlian yang berkapasitas hingga delapan orang dengan kisaran harga antara Rp.100.000 sampai Rp. 500.000
4. Argumentasi
bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca
menyakini kebenarannya itu.perlu pembuktian dan data
Contoh :
Sungai yang sudah tercemar oleh limbah pabrik berbahaya bagi kesehatan,air tersebut tidak dapat lagi di pakai untuk mandi karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti gatal,diare dan penyakit kulit apalagi air tersebut untuk di minum oleh karena itu pemerintah kota jakarta menganjurkan agar pabrik berusaha mengamankan limbahnya sehingga tidak mencemari dan merugikan penduduk.
5. Persuasi
bertujuan untuk membujuk orang secara halus atau membuktikan suatu
pendapat
Contoh :
Marilah kita biasakan hidup
sehat di mulai dari hal yang paling kecil.,salah satunya membiasakan diri untuk
mencuci tangan dengan sabun.oleh karena itu gunakanlah sabun untuk
menghilangkan kuman. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun harus selalu di
galakkan sebelum dan sesudah makan, sesudah memegang benda yang kotor dan
setelah membuang air besar dan buang air kecil.
C. Syarat Pembentukan Paragraf
Dalam pembentukan/pengembangan paragraf,ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, diantranya:
1. Kesatuan
Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut.
Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak
boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian
dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu
kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada
gagasan pokok.
2. Kepaduan
Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan kalimat-kalimat yang
berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai
hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya
kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran
penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan.
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat
penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama.
D. Kalimat Topik dan Peletakannya
1. Paragraf deduktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau
kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati
hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.
Keterangan :Kalimat yang tercetak miring sebagai pokok pikiran sedangkan yang lain sebagai penjelas.
2. Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan
kemudian diakhiri dengan kalimat topic. Contoh:
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.
3. Paragraf Campuran
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat
topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat
topik.
Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf. Contoh:
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
E. Pola Pengembangan Paragraf
Pola pengembangan paragar dibagi menjadi beberapa bagian antara lain adalah ;
1. Pola pengembangan paragaf
deduktif
Paragraf
deduktif adalah paragraf
yang diawali dengan hal-hal yang bersifat umum dan diperjelas dengan hal-hal
yang bersifat khusus. Pada paragraf deduktif kalimat utamanya berada di
awal paragraf
2. Pola Pengembangan Paragaf Induktif,
Paragraf induksi adalah paragraf yang dikembangkan mulai dengan hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum. Paragraf induktif kalimat utamanya berada di akhir paragraf. Pola pengembangan paragraf induktif dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :
a.
Generalisasi,
Paragaraf yang dikembangkan dengan pola hubungan dari khusus ke
umum
contoh:
Gelombang cinta merupakan salah satu jenis anthurium yang
mempunyai harga mahal. Jenmani juga merupakan anthurium yang banyak
dicari karena harganya yang fantastis. Selain karena harganya, jenmani dicari
penggemar tanaman hiasa karena keindahan daunnya. Tidak hanya jenmani dan
gelombang cinta yang dicari penggemar tanaman hias, namun semua jenisanthurium
ikut diburu penggemar tanaman hias karena memiliki harga yang tinggi
b.
Analogi,
Paragraf yang dikembangkan dengan membandigkan dua atau lebih benda
yang dianggap memiliki kesamaan kemudian menarik kesimpulan.
Contoh:
Gelombang cinta dapat
dilihat dari gelombang daunnya. Indahnya gelombang cinta sama seperti gelombang
air. Semakin banyak gelombang yang dihasilkan daunnya, semakin indah pula
gelombang cinta. Begitu juga dengan gelombang air, semakin bergelombang air
semakin indah untuk dinikmati. Dengan demikian, indahnya gelombang cinta dan
air terletak pada gelombang yang dihasilkan
c.
Sebab-akibat,
Paragraf yang dikembangkan berdasarkan huubungan sebab akibat.
Dalam paragraph ini akibat bertindak sebagai gagasan pokok atau kesimpulan yang
bersifat umum. Sebaliknya sebab bertindak sebagai gagasan penjelas atau
perincian yang bersifat khusus.
Contoh :
Gelombang cinta
memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta juga tinggi. Tidak hanya
itu, kepopuleran gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak heran banyak orang ingin membudidayakan gelombang cinta.
d.
Akibat-sebab,
Paragraf yang dikembangkan berdasarkan hubungan akibat sebab. Dalam
paragrap ini sebab bertindak sebgai gagasasn pokok tau kesimpulan yang bersifat
umum. Sebaliknya akibat bertindak sebagai gagasan penjelas atau perincian yang
bersifat khusus.
Contoh :
Para pembeli gelombang cinta terpaksa berdesak-desakan di luar
took. Mereka juga berdesak-desakan di dalam took. Mereka ada yang duduk, ada
yang berdiri, ada pula yang antre. Bahkan, ada yang duduk beralaskan Koran.
Mereka rela mengantre karena harga gelombang cinta di took itu sangat murah
3. Pola Pengembangan Paragraf Campuran,
Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama. Dalam hal ini kalimat terakhir umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama dengan sedikit penekanan dan variasi
4. Pola pengembangan paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah paragraf yang kalimat utamanya tersebar di seluruh bagian paragraf.
5. Pola pengembangan paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah bagian paragraf (di antara awal dan akhir paragraf)
SUMBER :
· https://www.academia.edu/6756107/Tulisan_Ilmiah
· http://dewianugrahsetia.blogspot.co.id/2010/04/paragraf-narasideskripsieksposisiargume.html
· http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-contoh-paragraf-deskripsi-dan-ciri-cirinya.html
· https://bagas.wordpress.com/2007/09/26/paragraf-berdasarkan-letak-kalimat-utama/
· http://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2011/12/pola-pengembangan-paragraf.html