Pages

Tuesday, April 22, 2014

Manusia dan Kebudayaan ( Review )

1.    MANUSIA

 

Manusia  di alarn dunia  ini memegang  peranan  yang unik,  dan  dapat  dipandang  dari banyak segi. Dalarn ilmu eksakta, manusia dipandang  sebagai kumpulan  dari partikel-partikel atom  yang  membentuk  jaringan-jaringan   sistem  yang  dimiliki  oleh  manusia  (ilmu  kimia), manusia  merupakan  kumpulan  dari berbagai  sistem  fisik yang  saling  terkait  satu  sarna  lain dan  merupakan   kumpulan   dari  energi  (ilmu  Fisika),  manusia  merupakan   mahluk  biologis yang  yang  tergolong  dalam  golongan  mahluk  mamalia  (biologi).  Dalam  ilmu-ilmu   sosial, manusia merupakan  mahluk yang ingin memperoleh  keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). manusia merupakan  mahluk sosial  yang  tidak  dapat  berdiri  sendiri  (sosiologi).  mahluk  yang  selalu  ingin  mempunyai kekuasaan   (politik).  mahluk  yang  berbudaya,  sering  disebut  homo-humanus   (filsafat).  dan lain sebagainya.

Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur -unsur yang  membangun manusia

1.      Manusia  itu terdiri  dari empat  unsur  yang saling  terkait,  yaitu

a.       Jasad,  yaitu  : badan  kasar  manusia  yang  nampat  pada  luarnya,  dapat  diraba  dan difoto,  dan  menempati  ruang dan  waktu  

b.      hayat,  yaitu  : mengandung  unsur  hidup,  yang ditandai  dcngan  gerak

c.       ruh, yaitu : bimbingan  dan pimpinan  Tuhan, daya yang bekerja secara  spiritual  dan memahami   kebenaran,  suatu kemampuan  mencipta  yang  bcrsifat  konseptual   yang menjadi  pusat  lahirnya  kebudayaan

d.      nafs,  dalam  pengertian  diri atau keakuan,  yaitu kesadaran  tentang  diri sendiri

 

2.      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu:

a.       Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, Id merupakan  libido  murni,  atau energi  psikis  yang menunjukkan   ciri alami  yang irrasional  dan terkait dengan sex, yang secara instingtual  menentukan  proses-proses ketidaksadaran   (unconcious).

 

b.      Ego, merupakan  bagian  atau struktur kepribadian  yang pertama  kali dibedakan  dari Id,  seringkali  disebut  sebagai  kepribadian   "eksekutif"   karena  peranannya   dalarn menghubungkan   energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti  oleh orang lain.

 

c.       Superego,  merupakan  struktur kepribadian  yang paling akhir, muncul  kita-kira  pada usia lima tahun. Dibandingkan  dengan Id dan ego, yang berkembang  secara internal dalam  diri  individu,  superego  terbentuk  dari  lingkungan  eksternal.  Jadi  superego merupakan  kesatuan  standar-standar  moral  yang  diterima  oleh  ego  dari  sejumlah agen yang mempunyai  otoritas  di dalam lingkungan  luar diri, biasanya  merupakan asimilasi  dari pandangan-pandangan   orang  tua. Baik aspek  negatif  maupun  positif dari  standar  moral  tingkah  laku  ini diwakilkan  atau  ditunjukkan oleh  superego.

 

Manusia adalah ciptaan sempurna dari Tuhan, dimana kita diberikan akal dan pikiran yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan. Di samping itu manusia juga di bekali perasaan,beberapa ciri perasaa luhur yang ada di dalam diri manusia :

1.      Perasaan  intelektual. yaitu perasaan yang berkenaan dengan  pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.

2.      Perasaan  estetis.yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengarsesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.

3.      Perasaan etis. yaitu perasaan yang berkenaandengan kebaikan.Seseorangmerasa senang apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.

4.      Perasaan  din.  yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya,  ia merasa tinggi, angkuh dan sombong, sebaliknya apabila ada  kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri (minder)

5.      Perasaan  sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.

6.      Perasaan  religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.

7.      Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah - Nya dan menjauhi larangan - Nya.

 

2.    Kebudayaan

Apabila kita berbicara tentang kebudayaan,  maka kita langsung berhadapan  dengan pengertian istilahnya. Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang telah dipikirkan oleh sarjana-sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia.

Dua orang  antropolog  terkemuka  yaitu  Melville  J.  Herkovits   dan  Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Detirminism berarti segala sesuatu yang terdapat di  dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic,  karena kebudayaan  yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. Pengertian kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah  tidak ada batasnya.  Dengan demikian sukar sekali  untuk mendapatkan pembatasan pengertian atau definisi yang tegas dan terinci yang mencakup segala sesuatu yang seharusnya termasuk dalam pengertian tersebut. Dalam pengertian sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.

Kebudayaan  jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam  bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere. yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan "segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat atau tinggalnya dapat pula diartikan “segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannys”. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu (Keesing, jilid I. 1989; hal 68).

Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.

Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor  ( 1871 ) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut:

Kebudayaan  adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,  kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan  lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat, Dengan perkataan lain kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Selo Sumarjan  dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan  sebagai semua hasil karya,  rasa  dan cipta masyarakat.  Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk mcnguasai alam sekitamya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.

Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah  masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas. Didalamnya termasuk misalnya agama, ideologi, kebatinan,  kesenian dan semua unsur yang merupakan hasil  ekpresi jiwa manusia yang hidup  sebagai  anggota masyarakat.   Cipta merupakan kemampuan  mental. kemampuan  berpikir orang-orang  yang hidup bermasyarakat dan  yang  antara  lain menghasilkan   fllsafat  serta ilmu pengetahuan.

Sutan  Takdir  Alisyahbana  mengatakan bahwa kebudayaan adalah  manifestasi   dari cara  berpikir, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan; sebab semua laku dan perbuatan tercakup di dalamnya,  dan  dapat  diungkapkan  pada basis  dan  cara  berpikir,  perasaan  juga maksud pikiran.

Koentjaraningrat mengatakan,  bahwa  kebudayaan  antara  lain  berarti   keseluruhan gagasan     dan   karya  manusia  yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi  pekertinya.

A.L Krober dan  C.Kluckhon mengatakan, bahwa kebudayaan adalah  menifestasi atau  penjelmaan kerja jiwa  manusia dalam arti seluas-Iuasnya.

C.A.Van   Peursen   mengatakan,   bahwa  dewasa  ini kebudayaan     diartikan    sebagai manifestasi    kehidupan     setiap   orang,   dan   kehidupan     setiap   kelompok    orang-orang, berlainan    dengan   hewan-hewan,    maka  manusia   tidak  hidup  begitu  saja  ditengah   alam, melainkan    selalu  mengubah    alam.

Kroeber     dan   Klukhon    mcndctinisikan    kebudayaan;      kebudayaan     terdiri    at as berbagai    pola,  bertingkah    laku  mantap,   pikiran,   perasaan    dan  reaksi   yang  diperoleh dan   terutama     diturunkan     oleh  simbol-simbol    yang   menyusun    pencapaiannya     secara tersendiri      dari    kelompok-kelompok       manusia,    termasuk     didalamnya      oerwujudan benda-benda     materi,   pusat   esensi  kebudayaan     terdiri   at as  tradisi   dan   eita-cita   atau paham,   dan  terutama    keterikatan    terhadap    nilai-nilai, secara  praktis  bahwa  kebudayaan  merupakan  sistem nilai dan gagasan  utama  (Vital). Sistem   nilai  dan  gagasan   utama   itu  dihayati   benar-benar    oleh   para  pendukung kebudayaan yang bersangkutan dalam kurun waktu terentu, sehingga mendominasi keseluruhan kehidupan    para   pendukung    itu,  dalam   arti  mengarahkan    tingkah   laku   mereka   dalam masyarakatnya.   Dapat dikatakan  pula, bahwa sistem nilai dan gagasan  utama itu memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya,atau dengan kat lain. memberi seperangkat model untuk bertingkah laku.

Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.

Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.

Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam rnasyarakat, baik yang terjalin didalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi dengan masyarakat lebih luas serta pemimpin-pemimpinnya. Pengendalian masyarakat dan pemimpin berkembang dengan nilai budaya dan gagasan utama yang berlaku.

Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya. sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Dalam kebudayaan yang terutama agraris, misalnya dengan sendirinya sistem teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.

 

.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan,   bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :

1.      Sistem  Religi  (sistem  kepercayaan).

Merupakan   produk   manusia   sebagai  homo   religieus.   Manusia   yang  memiliki kecerdasan  pikiran  dan perasaan  luhur, tanggap  bahwa di atas kekuatan  dirinya  terdapat kekuatan  lain yang maha besar. Karena itu manusia  takut, sehingga  menyembahnya   dan lahirlah  kepercayaan   yang  sekarang  menjadi  agama.

 

2.      Sistem  organisasi  kemasyarakatan.

Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan  dimana manusia bekerja  sama  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  hidupnya.

 

3.      Sistem  pengetahuan.

Merupakan   produk  manusia  sebagai  homo  sapiens.  Pengetahuan   dapat  diperoleh dari pemikiran  sendiri, disamping  itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan  manusia mengingat-    ingat apa yang telah diketahui  kemudian  menyampaikannya   kepada  orang lain melalui bahasa. menyebabkan  pengetahuan  menyebar  luas. Lebih-lebih  bila pengetahuan  itu dibukukan,  maka penyebarannya  dapat dilakukan  dari satu generasi  ke generasi  berikutnya.

 

4.      Sistem  mata  pencaharian  hidup  dan  sistem-sistem  ekonomi.

Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia  secara  umum  terus  meningkat,

 

5.      Sistem  Teknologi  dan  Peralatan.

Merupakan  produk dari manusia  sebagai homo faber. Bersumber  dari pemikirarmya yang  eerdas   dan  dibantu   dengan  tangannya   yang  dapat  memegang   sesuatu   dengan erat,manusia  dapat membuat  dan mempergunakan  alat. Dengan alat-alat ciptaannya  itulah manusia  dapat  lebih mampu  meneukupi    kebutuhannya  daripada  binatang.

6.      Bahasa

Merupakan   produk  dari  manusia  sebagai  homo  longuens.  Bahasa  manusia  pada mulanya  diwujudkan  dalam  bentuk tanda  (kode) yang kemudian  disempumakan   dalam bentuk  bahasa  lisan,  dan  akhimya  menjadi  bentuk  bahasa  tulisan.

7.      Kesenian

Merupakan   hasil  dari  manusia  sebagai  homo  aestetieus.   Setelah  manusia   dapat mencukupi  kebutuhan  fisiknya, maka dibutuhkan  kebutuhan  psikisnya  untuk dipuaskan. Manusia  bukan  lagi semata-mata  memenuhi  kebutuhan  isi perut saja, mereka juga  perlu pandangan  mata  yang indah, suara yang merdu,  yang semuanya  dapat  dipenuhi  melalui kesenian,

 

3.    Hubungan Manusia dan Kebudayaan

          Secara sederhana kebudayaan adalah suatu obyek dari manusia dimana kebudayaan tersebut merupakan suatu hal dimana hal yang dilakukan oleh manusia secara sehari-hari.

            Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan.

4.    MIND MAP

 

5.    Kesimpulan

            Dariwacana di atas saya menyimpulkan bahwa kebudayaan dan manusia adalah hal yang saling berhubungan. Dimana manusia akan terikat oleh kebudayaan secara terus menerus dan bukanlah hal yang mungkin jika kebudayaan dan manusia harus di pisahkan.

            Seperti halnya contoh, acara pernikahan yang digelar secara adat istiadat, kebudayaan cara hidup orang desa dengan kota, kebudayaan berdasarkan hal agama, dan yang terlihat universal dimana kebudayaan manusia yang harus taat dan terikat pada peraturan.

 

6.    Referensi

            Makalah Kelompok 1 (Manusia dan Kebudayaan), 1KA32, Universitas Gunadarma

0 comments:

Post a Comment